Jumat, 23 Oktober 2009

KONSELING KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (Bagian 1)

Oleh : Mega Iswari


ABSTRAK

Life skill counselling is aimed to develop the skill in solving some special problems at the present an in the future. In love skill conseling appreciate pratices facilities, where paktices are used for students in developing live skill. Every human has potency to grow and gets right to maximize their personal competency


A. PENDAHULUAN
Sejalan dengan gencarnya garakan Hak Asasi Manusia (HAM), muncullah pandangan baru bahwa semua anak luar biasa harus dididik bersama-sama dengan anak yang normal di tempat yang sama. Dengan kata lain, anak luar biasa tidak boleh ditolak untuk belajar di sekolah umum yang mereka inginkan. Sistem pendidikan semacam inilah yang disebut pendidikan inklusi.
Secara singkat pendidikan inklusi dapat diartikan sebagai model penyelenggaraan pendidikan dimana anak yang memiliki kelainan dan anak yang normal dapat belajar bersama-sama di sekolah umum. Bagi mereka yang memiliki kesulitan karena kecacatannya disediakan bantuan khusus. Dalam sistem pendidikan ini digunakan terminologi anak dengan berkebutuhan khusus atau disingkat “Children with Special Education Need (Children with SEN)” untuk menggantikan istilah anak cacat atau anak luar biasa. Hal ini mengandung makna bahwa setiap anak mempunyai kebutuhan khusus baik yang permanen maupun tidak permanen. Kebutuhan khusus ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: (1) kebutuhan khusus secara individu; (2) kebutuhan khusus yang bersifat kekecualian; dan (3) kebutuhan khusus yang umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar